News terbaru – Kanker hati adalah salah satu jenis kanker yang membahayakan dan memerlukan perhatian medis segera. Karena hati adalah organ vital yang berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, gangguan pada organ vital ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan. Penting untuk memahami berbagai metode pengobatan kanker hati dan bagaimana masing-masing dapat berkontribusi pada kesembuhan pasien. Artikel ini akan membahas metode pengobatan kanker hati dari berbagai perspektif dan memberikan wawasan tentang pilihan yang tersedia.
Kanker hati, atau hepatocellular carcinoma (HCC), adalah jenis kanker yang dimulai di hati. Kanker ini sering kali terkait dengan kondisi medis lain seperti sirosis hati dan hepatitis kronis. Jika tidak diobati, kanker hati dapat mengganggu fungsi organ vital (kanker hati), termasuk produksi protein penting, penyimpanan energi, dan detoksifikasi racun. Semakin cepat kanker hati dideteksi, semakin baik prognosisnya. Mengetahui dan memilih metode pengobatan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
“Baca juga: Gagal Ginjal, Mengelola Pola Makan yang Tepat”
Pengobatan kanker hati bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, kondisi fungsi hati, dan kesehatan umum pasien. Menurut Dr. Rino Alvani Gani, Sp. P.D, Subsp. G.E.H. (K) dari RS Pondok Indah, “Kanker hati dapat disembuhkan jika dideteksi pada tahap awal. Namun, semakin besar ukuran kanker, maka semakin sulit untuk diobati.” Berikut adalah beberapa metode pengobatan berdasarkan stadium kanker hati:
Jika kanker hati terdeteksi pada stadium awal dan ukuran tumor masih kecil, serta fungsi hati masih baik, operasi reseksi adalah salah satu opsi utama. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian hati yang terkena kanker. “Operasi reseksi dapat menjadi pilihan yang efektif jika kanker masih terlokalisasi dan tidak menyebar ke bagian lain,” jelas Dr. Rino. Keberhasilan operasi ini sangat tergantung pada kesehatan hati secara keseluruhan dan kemampuan organ untuk regenerasi.
Untuk kasus kanker hati yang lebih parah, terutama jika kanker telah menyebar atau jika fungsi hati sudah terganggu, transplantasi hati mungkin menjadi solusi. Pada prosedur ini, hati yang rusak akan digantikan dengan hati sehat dari donor. Menariknya, bagian hati yang diambil dari donor biasanya dapat tumbuh kembali menjadi ukuran normal dalam waktu 1-2 bulan. Ini memberikan kesempatan bagi pasien untuk mendapatkan hati yang berfungsi dengan baik dan menghilangkan kanker secara bersamaan.
Untuk pasien yang tidak memenuhi syarat untuk operasi, atau jika kanker hati telah mencapai stadium yang lebih lanjut, metode non-operatif bisa menjadi pilihan yang efektif.
Radiofrequency Ablation (RFA) adalah metode minimal invasive yang memanfaatkan energi panas dari gelombang radio untuk menghancurkan sel kanker di hati. Prosedur ini dilakukan dengan panduan pencitraan seperti ultrasound, CT Scan, atau MRI. “Dokter akan memasukkan jarum elektroda ke jaringan tumor dan mengalirkan energi gelombang radio, yang menghasilkan suhu hingga 60-100 derajat Celsius untuk membunuh sel-sel kanker,” jelas Dr. Rino. Pasca-prosedur, pasien biasanya dipantau selama beberapa jam dan dapat kembali ke aktivitas normal setelahnya.
Transarterial Chemoembolization (TACE) adalah metode yang menggabungkan kemoterapi dengan embolisasi untuk menghancurkan tumor. Prosedur ini melibatkan penyuntikan obat kemoterapi dan agen embolisasi langsung ke arteri hepatika yang menyuplai darah ke tumor. “Obat kemoterapi membunuh sel-sel kanker, sedangkan agen embolisasi menyumbat arteri yang memasok darah ke tumor, menyebabkan tumor kekurangan oksigen dan nutrisi,” ungkap Dr. Rino. TACE dilakukan di ruang angiografi dan biasanya melibatkan anestesi lokal. Pasien mungkin mengalami efek samping seperti demam, mual, dan nyeri, tetapi gejala ini dapat dikelola dengan obat-obatan.
Metode seperti RFA dan TACE menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan pembedahan konvensional. Karena keduanya merupakan prosedur minimal invasive, risiko komplikasi lebih rendah dan waktu pemulihan lebih cepat. Selain itu, kedua metode ini memungkinkan perawatan kanker yang terlokalisasi dengan dampak minimal pada jaringan sehat di sekitarnya. “RFA dan TACE dapat dilakukan lebih dari sekali jika diperlukan, memberikan fleksibilitas dalam menangani tumor yang mungkin muncul kembali atau tidak sepenuhnya hancur,” tutup Dr. Rino.
“Simak juga: Mengatasi Dislipidemia Inovasi Obat untuk Kesehatan Jantung yang Lebih Baik”
Mengatasi kanker hati memerlukan pemahaman mendalam tentang metode pengobatan yang tersedia dan bagaimana mereka dapat diterapkan sesuai dengan stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Baik melalui operasi, transplantasi hati, RFA, atau TACE, tujuan utama adalah untuk menghilangkan kanker secara efektif sambil meminimalkan dampak pada kualitas hidup pasien. Diskusikan dengan tim medis Anda untuk menentukan metode terbaik berdasarkan kondisi individual Anda. Dengan pendekatan yang tepat, harapan kesembuhan kanker hati menjadi lebih besar, memberikan kesempatan baru untuk hidup yang sehat dan berkualitas.