News terbaru – Francesco Bagnaia menyatakan tekadnya untuk bangkit dan merebut gelar juara MotoGP 2025 setelah gagal di musim sebelumnya. Pembalap andalan Ducati Lenovo itu menegaskan, target utamanya adalah menjaga konsistensi dan memaksimalkan performa di setiap balapan.
Bagnaia harus mengakui keunggulan Jorge Martin dari Ducati Pramac yang keluar sebagai juara MotoGP 2024 dengan perolehan 508 poin. Meski Bagnaia berhasil meraih lebih banyak kemenangan di balapan utama, ia kalah dalam akumulasi poin karena kontribusi hasil Sprint Race.
“Pada musim lalu, saya harus menerima hasil ini. Tetapi saya belajar dari pengalaman itu dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi,” ujar Bagnaia.
Pembalap yang akrab disapa Pecco itu tetap optimis dan menjadikan kegagalan ini sebagai motivasi untuk tampil lebih baik di musim mendatang. Bagnaia juga menegaskan bahwa prinsipnya tetap sama: terus berkembang dan tidak pernah puas dengan hasil yang dicapai.
Bagnaia mengungkapkan bahwa semangatnya untuk selalu berjuang sudah dimulai sejak berkompetisi di Moto2. Pada tahun 2018, ia sukses menjuarai Moto2 sebelum naik ke kelas utama dan meraih dua gelar MotoGP pada 2022 dan 2023.
“Di tahun 2021, saya finis di posisi kedua, tetapi saya bangkit dan menjadi juara pada tahun berikutnya. Sekarang, tujuan saya jelas, yaitu meraih gelar ketiga di MotoGP,” tambah Bagnaia dengan penuh keyakinan.
“Baca Juga : Transaksi Harbolnas 2024 Cetak Rekor Rp31,7 Triliun!”
Musim 2025 akan menjadi ajang pembuktian Bagnaia untuk kembali merebut takhta MotoGP. Dukungan penuh dari tim Ducati Lenovo serta pengalamannya menjadi modal utama untuk mencapai ambisi besarnya.
Bagnaia Tekankan Pentingnya Konsistensi untuk Raih Gelar Ketiga
Francesco Bagnaia menegaskan bahwa konsistensi adalah kunci utama untuk merebut gelar juara MotoGP ketiganya pada musim 2025. Bagnaia mengaku tidak hanya mengejar kemenangan sebagai kebanggaan, tetapi juga fokus menjaga performa yang konsisten di setiap balapan.
“Sudah empat tahun saya melakukannya, dan ini adalah konsistensi yang baik. Tidak semua orang bisa melakukannya. Tapi, begitu Anda menang, Anda tidak menginginkan hal lain,” ujar Bagnaia.
Pembalap asal Italia itu mengungkapkan rasa frustrasinya ketika harus puas finis di posisi kedua meski memiliki peluang besar untuk menjadi juara dalam sebuah balapan. Bagnaia menjelaskan, pencapaian seperti itu membuatnya merasa belum maksimal.
“Tidak hanya di kejuaraan, tapi juga di setiap akhir pekan balapan. Ketika saya berada di posisi kedua, tetapi punya peluang untuk menang, saya tidak merasa senang,” katanya.
Bagnaia menyadari bahwa untuk mencapai gelar ketiga, ia harus meningkatkan efisiensi pada setiap balapan. Fokusnya bukan hanya pada balapan utama, tetapi juga pada sesi akhir pekan lainnya yang memberikan kontribusi penting terhadap klasemen keseluruhan.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia balap, Bagnaia berharap bisa membawa pelajaran dari musim sebelumnya untuk menjadi pembalap yang lebih tangguh dan strategis. Dia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bersama Ducati Lenovo demi mencapai target ambisiusnya pada musim mendatang.
Musim 2025 menjadi momentum penting bagi Bagnaia untuk membuktikan diri sebagai salah satu pembalap terbaik di era MotoGP modern, dengan tekad kuat untuk kembali merebut mahkota juara dunia.
“Baca Juga : Prabowo Salurkan Rp13,8 M untuk Korban Gempa M7,4 di Vanuatu”