News terbaru – Iklim tropis dan kelembaban tinggi di Indonesia dapat memberikan tantangan tersendiri bagi kesehatan kucing. Memiliki hewan peliharaan adalah salah satu aktivitas yang banyak dinikmati oleh masyarakat, dan kucing menjadi salah satu pilihan utama di Indonesia. Dengan kepemilikan yang mencapai 47 persen dari total populasi pemilik hewan peliharaan di tanah air, kucing menjadi hewan yang sangat populer. Kucing yang lucu dan menggemaskan sering kali menjadi teman setia di rumah. Artikel ini akan mengupas bagaimana iklim dan kelembaban berpengaruh pada kesehatan kucing serta solusi untuk menjaga kesehatan mereka.
Menurut survei Litbang Kompas pada Januari 2020, kucing merupakan hewan peliharaan yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan tingkah laku yang menggemaskan dan penampilan yang lucu, tidak mengherankan jika banyak orang memilih kucing sebagai hewan peliharaan. Data dari International Federation for Animal Health Europe (IFAH) mencatat bahwa populasi kucing domestik di seluruh dunia mencapai sekitar 220 juta ekor, menegaskan popularitas hewan ini secara global.
Di Indonesia, tren memelihara kucing semakin berkembang dengan adanya fasilitas pet friendly di berbagai tempat umum seperti mall. “Juga makin banyak mall pet friendly yang menyediakan fasilitas seperti area taman terbuka untuk anabul diajak jalan-jalan,” kata Jerry Xu, Owner Bridge PetCare, dalam peluncuran series terbaru Daily Care di Jakarta pada Kamis (25/7/2024). Fenomena ini menunjukkan bahwa minat terhadap hewan peliharaan, khususnya kucing, semakin meningkat di Indonesia.
“Baca juga: Misteri Jet Pribadi, Siapa Pemilik Sebenarnya?”
Meskipun memiliki kucing sebagai peliharaan dapat memberikan banyak kebahagiaan, iklim tropis Indonesia dan kelembaban tinggi membawa tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan kucing. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada kucing, mulai dari masalah kulit hingga gangguan saluran kencing.
“Kucing yang hidup di iklim tropis dengan kelembaban tinggi dan karakteristik kucing yang tidak suka minum banyak air, bisa menghadapi gangguan kesehatan yang cukup serius,” ungkap Jerry Xu. Kucing memang dikenal tidak banyak minum, yang dapat memperburuk masalah kesehatan dalam lingkungan lembab.
Berdasarkan survei internal di klinik hewan Indonesia, penyakit kulit dan saluran kencing adalah masalah kesehatan yang sering dialami oleh kucing. Penyakit kulit seperti dermatitis dan infeksi jamur dapat berkembang dalam lingkungan lembab, sedangkan gangguan saluran kencing seringkali disebabkan oleh dehidrasi dan infeksi.
Untuk mengatasi tantangan kesehatan yang disebabkan oleh iklim tropis, beberapa langkah pencegahan dan perawatan perlu diambil:
“Simak juga: Perubahan Iklim, Penyebaran Penyakit Lyme yang Meningkat”
Dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh kucing di lingkungan tropis, NatureBridge meluncurkan serangkaian produk baru dalam Daily Care. Produk ini menggunakan teknologi freeze-dried yang membekukan daging asli pada suhu -38°C selama 26 jam. Proses ini memastikan bahwa makanan kucing mempertahankan nutrisi dan rasa yang optimal.
“Kami berharap para pet owner dan hewan kesayangannya dapat hidup lebih sehat, bahagia, dan menua bersama,” tegas Jerry Xu. Produk-produk seperti Nature Bridge Hair & Skin, Urinary, dan Mother & Baby dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan kucing, dari perawatan kulit hingga dukungan saluran kencing.
Kesehatan kucing dalam iklim tropis Indonesia memerlukan perhatian khusus. Kelembaban tinggi dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan kucing, dari kulit hingga saluran kemih. Namun, dengan perawatan yang tepat dan penggunaan produk makanan berkualitas. Seperti NatureBridge, pemilik kucing dapat membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaan hewan peliharaan mereka. Melalui pemahaman tentang tantangan kesehatan yang dihadapi kucing di lingkungan tropis dan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Kita dapat memastikan bahwa kucing kesayangan kita tetap sehat dan bahagia.