News terbaru – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan langkah strategis untuk mendukung program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk memastikan akses makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk mereka yang kurang mampu. Sebagai bagian dari upaya ini, Kementan akan fokus pada peningkatan produksi daging sapi, kambing, dan ayam serta mengoptimalkan proses hilirisasi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini dengan serius. Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (27/8/2024), Amran mengungkapkan, “Kita komitmen akan mendukung program makan bergizi gratis. Antara lain meningkatkan produksi daging (sapi, kambing, dan ayam) sampai pada tingkat pengolahannya (hilirisasi) juga akan kita siapkan melalui offtaker yang ada.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementan berencana melakukan peningkatan produksi di sektor peternakan, dengan fokus pada daging sapi, kambing, dan ayam. Langkah ini tidak hanya melibatkan peningkatan jumlah hewan ternak, tetapi juga mencakup proses hilirisasi—yaitu, pengolahan hasil ternak menjadi produk akhir yang siap konsumsi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi pangan.
Amran menjelaskan bahwa peran pengusaha besar dalam program ini sangat penting. Kehadiran mereka diharapkan dapat mempercepat jalannya program makan bergizi gratis melalui kolaborasi dalam pengolahan dan distribusi produk. “Kehadiran pengusaha besar sangat dibutuhkan agar bisa mempercepat jalannya program makan bergizi gratis,” tambah Amran.
“Baca juga: Membangun Karakter Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045 Perspektif Kemenag dan Influencer”
Dalam rangka melaksanakan program ini secara optimal, Kementan juga memerlukan tambahan anggaran. Amran telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 68 triliun untuk tahun 2025 guna mendukung program peningkatan produksi pangan dan pengolahan hasil pertanian. “Kita memang perlu pengusaha untuk sektor pertanian. Selain itu kita juga memerlukan instrumen APBN dari sisi pangan,” ujar Amran.
Peningkatan anggaran ini akan membantu Kementan untuk mengimplementasikan berbagai inisiatif yang diperlukan untuk mencapai target produksi daging yang lebih tinggi dan memastikan keberlanjutan program makan bergizi gratis.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi sapi, Kementan telah menjajaki peluang investasi internasional. Salah satu langkah konkret adalah undangan kepada perusahaan asal Vietnam untuk berinvestasi dalam sektor peternakan sapi di Indonesia. Perusahaan ini tidak hanya akan meningkatkan produksi sapi, tetapi juga memiliki kapasitas untuk memproduksi jutaan ton susu.
“Ini sementara akan kami undang. Dia akan datang, dia membutuhkan 100 ribu hektare lahan. Pemerintah siapkan dan mereka siap memproduksi susu 1,8 juta ton,” ungkap Amran. Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 100 ribu hektare di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, sebagai bagian dari rencana investasi ini.
“Simak juga: Konsumsi Rumah Tangga, Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi”
Kementan memandang investasi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor peternakan nasional dan memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas untuk masyarakat. Dengan dukungan anggaran yang memadai dan keterlibatan pengusaha besar, program makan bergizi gratis diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia.
Kementan juga berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian melalui berbagai program dan inisiatif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional serta mendukung kesejahteraan masyarakat. Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan sistem pangan yang lebih resilient dan berdaya saing di tingkat global.