News terbaru – Presiden Prabowo Subianto menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) dari Kesultanan Johor. Penghargaan ini merupakan kehormatan bergengsi yang sebelumnya juga pernah diterima oleh Presiden Soeharto.
Pada Senin (27/1/2025), Prabowo tiba di Istana Negara Malaysia dengan didampingi sejumlah menteri. Kehadirannya disambut dengan upacara kenegaraan, diikuti penandatanganan buku tamu, dan presentasi terkait penghargaan Darjah Kerabat Johor.
Setelah itu, penganugerahan resmi dilakukan, menandai momen penting dalam hubungan antara Indonesia dan Kesultanan Johor. Usai prosesi, Prabowo dan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim, menghadiri jamuan makan siang bersama di ruang perjamuan istana.
Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati pertama kali diperkenalkan pada 31 Juli 1886. Penghargaan ini memiliki dua tingkat, yaitu Peringkat Pertama (DK I) dan Peringkat Kedua (DK II), dengan semboyan “Muafakat Itu Berkat.”
“Baca Juga : Serangan Kartel Meksiko, Baku Tembak Hebat Pecah di Texas”
Peringkat Pertama diberikan kepada kerabat dekat kerajaan, Raja Melayu, serta raja asing yang dianggap memiliki kontribusi luar biasa dalam hubungan bilateral. Sementara itu, Peringkat Kedua diberikan kepada anggota kerabat lainnya atau putra-putri raja asing.
Dengan menerima gelar ini, Prabowo menjadi pemimpin ketujuh yang dianugerahi penghargaan bergengsi tersebut. Penghargaan ini mencerminkan eratnya hubungan antara Indonesia dan Kesultanan Johor, serta pengakuan terhadap kontribusi Prabowo dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Momen ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan sejarah bersama yang dijalin selama bertahun-tahun antara kedua negara.
Presiden Prabowo Subianto menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) dari Kesultanan Johor dalam kunjungan kenegaraannya ke Malaysia. Penghargaan ini mencerminkan hubungan erat antara Indonesia dan Kesultanan Johor, serta menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Penghargaan tersebut berbentuk kalung rantai emas dengan nama Sultan Abu Bakar terukir di dalamnya. Di bagian depan kalung terdapat lencana perisai putih dengan simbol bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam, diapit panji Raja di kanan dan bendera negara Johor di kiri. Di atasnya terdapat lambang mahkota, sedangkan di bawahnya terukir gulungan enamel gambir dan lada hitam dengan semboyan berbahasa Jawa “Muafakat Itu Berkat.”
Peringkat Pangkat Pertama (D.K I) juga dilengkapi bintang besar berbahan emas dan perak berdiameter 90 mm, berbentuk bintang sembilan ujung. Di tengahnya terdapat bulan sabit emas dan tulisan “Kepada Allah Beserah.” Serta lambang pedang bersilang dengan keris dan mahkota yang dikelilingi enamel merah bertuliskan “Muafakat Itu Berkat.”
Penghargaan ini juga mencakup bintang kecil (lencana selempang) berbentuk bintang sembilan ujung dengan ukuran 56 mm, serta selempang berwarna kuning kunyit selebar 86 mm.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah kebanggaan bagi Indonesia. Lebih istimewa lagi, Prabowo menjadi pemimpin ketujuh yang menerima penghargaan ini, menyusul jejak Presiden Soeharto sebagai penerima sebelumnya.
Prosesi ini berlangsung saat Prabowo melakukan kunjungan kerja di Malaysia, menandai momen penting dalam hubungan diplomatik kedua negara.
“Baca Juga : Prabowo Sebut Kunjungan ke Malaysia Bak Pulang Kampung”