Ledakan Bus di Tel Aviv, PM Israel Perintahkan Serangan ke Tepi Barat
News terbaru – Tiga bus meledak di dua lokasi berbeda di pinggiran kota Israel, dekat Tel Aviv, pada Kamis (20/2/2025), dalam insiden yang disebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai upaya serangan massal. Ledakan tersebut terjadi di bus-bus kosong yang diparkir di depo, sehingga tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Polisi Israel menemukan empat alat peledak di lokasi kejadian. Dalam pernyataan resmi, militer Israel menyebutkan bahwa mereka bekerja sama dengan polisi dan badan intelijen Shin Bet untuk menyelidiki insiden ini. Polisi juga mengumumkan sedang memburu pelaku yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan mengimbau masyarakat tetap waspada.
Ledakan ini mengingatkan pada serangkaian pengeboman bus yang terjadi selama pemberontakan Palestina di awal 2000-an, meskipun serangan semacam itu kini jarang terjadi. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebagai langkah responsif, Perdana Menteri Netanyahu segera mengadakan pertemuan darurat dengan Menteri Pertahanan, Kepala Militer, Shin Bet, dan Komisaris Polisi untuk membahas tindakan selanjutnya. Seorang juru bicara polisi mengungkapkan bahwa alat peledak rakitan dengan pengatur waktu digunakan dalam serangan ini. Pihak berwenang juga melakukan penyisiran pada transportasi umum untuk memastikan tidak ada ancaman tambahan.
“Baca Juga : Rossi Dinilai Bisa Ganggu Relasi Marquez dan Bagnaia di Ducati”
Video yang beredar di media lokal memperlihatkan bus yang terbakar hebat di sebuah depo, sementara foto-foto lain menunjukkan puing-puing bus yang hangus. Insiden ini mendorong pemerintah meningkatkan operasi keamanan, termasuk menggelar operasi militer di Tepi Barat untuk mencegah potensi serangan lanjutan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan militer untuk melancarkan operasi “intensif” di Tepi Barat sebagai respons terhadap ledakan bus di Tel Aviv. Perintah ini bertujuan memperkuat langkah-langkah keamanan dan mencegah potensi serangan lanjutan di wilayah tersebut.
Militer Israel mengumumkan akan meningkatkan operasi kontra-terorisme di Tepi Barat. Mereka juga memblokir beberapa titik masuk ke wilayah tertentu untuk membatasi pergerakan, meskipun lokasi spesifik tidak diungkapkan. Langkah ini diambil untuk mempersempit ruang gerak kelompok yang dicurigai terlibat dalam aksi terorisme.
Selama sebulan terakhir, militer Israel telah melaksanakan operasi skala besar di Tepi Barat dengan fokus utama pada pemberantasan kelompok militan. Operasi ini bertujuan menghentikan jaringan teror yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Pengetatan keamanan kali ini menjadi kelanjutan dari upaya tersebut, namun lebih intensif setelah insiden ledakan bus.
Netanyahu menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir tindakan terorisme dan akan memastikan keselamatan warga Israel. Sementara itu, pihak militer juga memperingatkan kemungkinan adanya aksi balasan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Blokade di beberapa titik strategis di Tepi Barat menyebabkan gangguan aktivitas harian warga setempat. Namun, militer menyatakan bahwa langkah ini diperlukan demi menjaga stabilitas dan keamanan kawasan. Hingga kini, penyelidikan terkait ledakan bus masih berlangsung dengan melibatkan militer, polisi, dan badan intelijen Shin Bet.
“Baca Juga : 1 Ton Tembakau Sintetis dari Lab Rahasia di Bogor Dimusnahkan”