News terbaru – Salah satu momen paling krusial dalam ibadah haji adalah prosesi wukuf di Arafah. Ini bukan sekadar ritual, tetapi sebuah puncak keimanan yang tak terlupakan.[1] Menurut laman Kementerian Agama, wukuf merupakan bagian integral dari rukun haji yang harus dilaksanakan dengan penuh khidmat.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum Idul Adha, jemaah haji berkumpul di Arafah untuk berdiam diri dalam keadaan ihram. Menurut Nuonline, wukuf adalah saat istimewa yang membedakan haji dan umrah. Dimulai sejak matahari tergelincir hingga fajar Idul Adha, waktu ini menjadi penentu keabsahan haji seseorang. Jika terlewat, haji harus diulang.
“Baca juga: Muhammadiyah Tarik Dana Triliunan Dari BSI, OJK Beri Jaminan Likuiditas Tetap Terjaga“ [2]
Dengan penyatuan shalat zuhur dan ashar dalam jamak taqdim, diiringi dengan khutbah wukuf yang memberikan panduan dan doa-doa kepada Allah SWT. Sambil berdiam diri dan berdzikir, jemaah haji disunnahkan menghadap kiblat, namun tetap diperbolehkan melakukan aktivitas sehari-hari seperti tidur, makan, atau berdagang.
Momentum wukuf di Arafah juga dipandang sebagai waktu yang paling tepat untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah.[3] Hal ini dijelaskan oleh Kementerian Agama, yang menekankan bahwa ibadah ini melambangkan tiga hubungan: hubungan keimanan, nasab, dan peradaban.
Kegiatan berlanjut setelah wukuf dengan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit atau bermalam di sana, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Agama. Muzdalifah, berada di antara Mekah dan Mina, menjadi tempat untuk mengumpulkan kerikil yang akan digunakan saat melempar jumrah.
“Simak juga: Biden Dan Trump Sepakat Aturan Debat Pertama Pemilu AS 2024“ [4]
Mabit di Muzdalifah, meskipun sunnah, tidak wajib dan tidak memerlukan pembayaran dam. Setelah itu, jemaah haji melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah.[5] Tindakan simbolis ini mengingatkan pada kisah Siti Hajar yang melempar setan yang menggoda, sebelum akhirnya melengkapi ibadah dengan pemotongan rambut.
Inilah perjalanan spiritual yang penuh makna dalam ibadah haji, mengajarkan kesabaran, kebersamaan, dan keikhlasan dalam menghadap Allah SWT.
[1] https://nasional.tempo.co/read/1880574/kemenag-mobilisasi-jemaah-haji-di-muzdalifah-selesai-07-37-waktu-saudi
[2] https://awalanberita.net/ekonomi/keputusan-pp-muhammadiyah/
[3] https://ramadan.tempo.co/read/1880566/mengenal-ibadah-wukuf-di-arafah-dan-tata-caranya
[4] https://infolangsung.org/berita/biden-dan-trump-sepakat-aturan-debat-pertama-pemilu-as-2024/
[5] https://www.detik.com/jateng/berita/d-6788131/pengertian-wukuf-di-arafah-tata-cara-waktu-dalil-dan-hukumnya/amp