News terbaru – Jena Malone, aktris berbakat yang dikenal lewat perannya dalam The Hunger Games, baru-baru ini mengungkapkan sisi gelap dari pengalamannya di industri hiburan. Melalui unggahan yang menggugah di Instagram, Malone membeberkan betapa syuting The Hunger Games: Mockingjay Part 2 pada tahun 2015 tidak hanya meninggalkan kesan senang,[1] tetapi juga trauma yang mendalam akibat pelecehan seksual yang dia alami.
Dalam tulisannya, Malone dengan jujur mengakui bahwa meskipun dia merasa bangga dan bersyukur atas kesempatannya berkontribusi dalam film tersebut, namun perasaan traumatis tetap menghantuinya. Dia menceritakan betapa sulitnya untuk menemukan kedamaian dalam dirinya setelah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang rekannya di lokasi syuting.
“Baca juga: Persiapan Memindahkan ASN Ke IKN“ [2]
“Emosiku campur aduk dan aku hanya belajar bagaimana untuk melewatinya.[1] Aku berharap aku tak terkungkung dalam trauma, tapi itu benar-benar hal terliar yang ada di dalam hidup kayaknya. Bagaimana menahan sebuah kekacauan lewat keindahan,” tulis Malone dengan lugas.
Pengalaman pahit itu juga mempengaruhi cara Malone berinteraksi di lokasi syuting.[3] Dia merasa tidak nyaman untuk berbicara secara terbuka tentang karakternya, Johanna Mason, karena selalu ada perasaan aneh yang muncul dan ingatan terkait insiden yang tidak menyenangkan itu.
“Aku bekerja dengan keras untuk mengobatinya dan belajar lewat restorative justice. Bagaimana berdamai dengan orang yang mengasarimu dan berdamai dengan diri sendiri,” ungkap Malone dengan perasaan campur aduk.
“Simak juga: Misteri Venus, Planet yang Menawan namun Mengerikan“ [4]
Kisah Malone ini juga mengingatkan kita pada kasus serupa yang menimpa Anna Faris. Yang mengungkapkan bahwa dia juga menjadi korban pelecehan seksual oleh sutradara Ivan Reitman di lokasi syuting film My Super Ex-Girlfriend pada tahun 2006.[5] Faris menggambarkan pengalaman traumatisnya dengan jelas, dari dimarahi hingga dipukul di depan kru film.
“Saat kejadian itu, aku pikir bahwa aku masih menjadi bagian generasi dan memiliki mentalitas untuk bagaimana menanggapi elemen tersebut,” kenang Faris dengan lantang.
Kisah Malone dan Faris menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi oleh banyak perempuan di industri hiburan. Di mana pelecehan seksual dan perlakuan tidak adil masih menjadi isu yang harus diperjuangkan. Meskipun demikian, pengungkapan mereka juga menjadi tonggak penting dalam perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan di tempat kerja. Serta peringatan bagi semua orang bahwa masalah ini tidak boleh diabaikan lagi.
[1] https://www.detik.com/pop/movie/d-7396313/jena-malone-ngaku-dilecehkan-saat-syuting-hunger-games?utm_source=detik.com&utm_medium=referral
[2] https://isicerita.com/informasi/persiapan-memindahkan-asn-ke-ikn/
[3] https://kuy.co.id/baca/people/aktris-jena-malone-mengaku-dilecehkan-saat-syuting-the-hunger-games
[4] https://awalanberita.net/informasi-umum/planet-venus-yang-sering-disebut-sebagai-bintang-kejora/
[5] https://www.harianhaluan.com/lifestyle/amp/107897263/ternyata-jena-malone-mengalami-pelecehan-seksual-saat-syuting-the-hunger-games