News terbaru – Selebgram dan model terkenal Erika Carlina baru-baru ini mencurahkan isi hatinya dalam sebuah sesi curhat bersama Rachel Vennya dan Violenzia Jeanette. Dalam obrolan yang penuh emosi tersebut, Erika mengungkapkan bahwa orang tuanya sangat ingin dia segera menikah. Namun, Erika merasa belum siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan dan mengungkapkan perasaannya secara mendalam. Artikel ini akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai ketidaksiapan Erika untuk menikah, pandangannya tentang pernikahan dan pertemanan, serta keputusan pribadinya untuk menjaga kehidupan asmaranya tetap pribadi.
Dalam sesi curhat tersebut, Erika Carlina tidak bisa menahan air matanya saat membicarakan keinginan orang tuanya untuk melihatnya menikah. “Mereka enggak pernah nuntut apa-apa gitu, cuma kelihatan kayak pengin ngelihat anak perempuannya married,” ungkap Erika dengan penuh emosi. Meski begitu, Erika merasa belum siap untuk menikah dan tidak ingin memaksakan diri untuk mengikuti ekspektasi tersebut.
“Sebenarnya aku adalah anak perempuan yang lumayan keras kepala gitu, kayak nggak mau maksain married,” tambahnya. Ia merasa bahwa pernikahan adalah komitmen besar yang memerlukan kesiapan emosional dan mental yang matang. Ketidaksiapan ini juga dipengaruhi oleh pandangannya tentang sifat dirinya yang ia anggap sebagai salah satu alasan mengapa dia belum siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
“Baca juga: Anya Geraldine Minta Izin Balikan dengan Ovi Rangkuti”
Erika kemudian menyebutkan bahwa salah satu alasan mengapa dia merasa belum siap untuk menikah adalah sifatnya yang menurutnya kurang ideal untuk sebuah hubungan jangka panjang. “Kayak mungkin sifat jelek aku tuh kayak kalau lu salah, lu harus akuin salah gitu,” ucapnya. Ia membandingkan pernikahan dengan pertemanan, yang menurutnya lebih fleksibel dalam hal memaafkan kesalahan.
“Jadi dari tadi aku ngedengerin kalian, jadi orang tuh bisa maafin gitu, kalau pertemanan kan bikin salah ya udah gitu. Nggak cocok nggak berteman. Tapi kalau udah menikah enggak bisa,” jelas Erika. Ia merasa bahwa pernikahan melibatkan komitmen yang lebih dalam dan lebih kompleks dibandingkan dengan pertemanan, di mana setiap kesalahan bisa menjadi masalah besar jika tidak diselesaikan dengan baik.
Erika mengungkapkan bahwa ketidaksiapan untuk menikah juga dipengaruhi oleh rasa takut akan beban emosional yang mungkin timbul. “Aku bisa jadi orang stres banget untuk itu,” katanya. Erika merasa bahwa tekanan untuk mendapatkan pengakuan dan maaf dalam sebuah hubungan pernikahan dapat membuatnya merasa sangat terbebani, sehingga dia lebih memilih untuk tidak terburu-buru dalam mengambil langkah besar tersebut.
Sebelumnya, Erika Carlina mengaku memiliki kekasih, tetapi memilih untuk tidak mempublikasikan hubungan tersebut secara terbuka di media sosial. “Sebenarnya status aku tuh masih sama, aku tuh udah punya pacar,” beber Erika di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak mengekspos hubungan asmaranya di media sosial adalah untuk menjaga privasi dan menghindari perhatian berlebihan dari publik.
“Ya, followers-ku sering mempertanyakan kisah percintaanku di media sosial. Termasuk ketika mantan kekasihku punya hubungan baru dengan perempuan lain, followers-ku justru yang lebih banyak bersuara di media sosial,” terang Erika. Ia merasa bahwa banyak pengikutnya lebih tertarik pada kehidupan percintaannya dibandingkan dengan kariernya di dunia hiburan.
“Simak juga: Kebahagiaan Menyelimuti Keluarga Tora Sudiro”
Menghadapi realitas tersebut, Erika menyadari bahwa banyak orang lebih suka mengikuti perkembangan kehidupan asmaranya ketimbang karya-karyanya. “Jadi, aku baru sadar oh mungkin orang-orang lebih tertarik kehidupan percintaan aku dibanding karier aku ya,” bebernya. Sebagai respons terhadap situasi ini, Erika memutuskan untuk mengubah fokusnya di tahun depan.
“2022 ke 2023 kemarin resolusi aku adalah, yuk ah 2023 orang-orang harus melihat semua karya-karya aku,” lanjut Erika. Dia bertekad untuk lebih memfokuskan perhatian pada karyanya dan mengurangi eksposur kehidupan pribadi di media sosial.
Cerita Erika Carlina menggarisbawahi betapa pentingnya kesiapan pribadi dan emosional dalam membuat keputusan besar seperti pernikahan. Tekanan dari orang tua dan ekspektasi masyarakat sering kali dapat memengaruhi keputusan seseorang, tetapi penting untuk mengingat bahwa setiap individu memiliki waktu dan kesiapan masing-masing.
Erika Carlina memilih untuk tidak terburu-buru dan lebih fokus pada pengembangan diri serta karya-karyanya, sambil menjaga privasi kehidupannya. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menyeimbangkan antara ekspektasi luar dan kesiapan pribadi dalam membuat keputusan hidup yang besar.